Traffic line adalah garis marka di jalan raya yang menandai jalur kendaraan, pejalan kaki, atau jalur khusus lainnya. Fungsinya bukan sekadar estetika, tetapi juga untuk mengatur arus lalu lintas, menjaga keselamatan pengendara, pejalan kaki, dan pengendara sepeda.
Setiap pengendara wajib memahami fungsi. Mengabaikannya dapat menimbulkan risiko fatal, mulai dari tabrakan kendaraan hingga cedera pejalan kaki. Menurut data Korlantas Polri 2024, sekitar 30% kecelakaan di kota besar terkait dengan pengendara yang tidak mematuhi marka jalan, termasuk traffic.
Artikel Terkait : Fungsi Traffic Light yang Sering Diremehkan Pengendara
Fungsi Traffic Line di Jalan Raya
-
Mengatur Arus Kendaraan
Traffic line membantu kendaraan bergerak pada jalur yang benar, meminimalkan risiko tabrakan. Misalnya, di Jalan Thamrin, Jakarta, kepatuhan pada traffic terbukti menurunkan angka kecelakaan persimpangan hingga 35%. -
Membedakan Jalur Kendaraan dan Pejalan Kaki
Traffic line memisahkan jalur kendaraan dari zebra cross, jalur sepeda, dan trotoar, sehingga pejalan kaki lebih aman. -
Menandai Jalur Parkir dan Jalur Darurat
Marka jalan menunjukkan area parkir yang aman dan jalur darurat untuk ambulans atau kendaraan dinas, mendukung keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas. -
Membantu Pengendara di Malam Hari dan Cuaca Buruk
Dengan traffic line yang jelas, pengendara dapat tetap berada di jalurnya meski visibilitas rendah. -
Meningkatkan Disiplin Pengendara
Kepatuhan terhadap traffic line mencerminkan disiplin berkendara, yang juga berdampak positif pada kepatuhan terhadap rambu lalu lintas lainnya.
5 Risiko Fatal Jika Traffic Line Tidak Dipatuhi
-
Kecelakaan Antar Kendaraan
Mengabaikan traffic membuat kendaraan menyeberang jalur secara tiba-tiba. Di Jakarta, tabrakan antar mobil dan motor sering terjadi di persimpangan akibat pelanggaran. -
Tabrakan dengan Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda
Traffic line juga menandai jalur aman pejalan kaki dan sepeda. Pelanggaran bisa menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian. Di Surabaya, 2024, tercatat 90 kasus pejalan kaki terluka akibat pengendara melanggar. -
Kemacetan Parah
Ketidakpatuhan pengendara menyebabkan arus lalu lintas tidak tertata, memicu kemacetan panjang. Di Bandung, kemacetan akibat kendaraan yang menabrak bisa meningkat hingga 40% saat jam sibuk. -
Kerusakan Kendaraan dan Biaya Perbaikan Tinggi
Mengubah jalur secara tiba-tiba meningkatkan risiko tabrakan dan kerusakan kendaraan. Hal ini menimbulkan biaya tinggi dan gangguan mobilitas. -
Sanksi Hukum dan Tilang
Pelanggaran traffic line dapat berakibat tilang, denda, atau tuntutan hukum jika menimbulkan kecelakaan serius. Polri menekankan pentingnya mematuhi traffic untuk menghindari risiko hukum.
Tips Mematuhi Traffic Line dengan Benar
-
Amati Jalur dari Jarak Jauh: Memberi waktu reaksi untuk tetap di jalur.
-
Gunakan Lampu Sein Saat Berpindah Jalur: Agar pengendara lain bisa mengantisipasi.
-
Jangan Mengejar Jalur yang Berubah: Menghindari tabrakan di persimpangan.
-
Utamakan Keselamatan Pejalan Kaki dan Sepeda: Tetap berada di jalur yang benar.
-
Pantau Anak dan Penumpang: Pastikan mereka menyeberang di zebra cross yang benar.
-
Terapkan Disiplin Rutin: Membiasakan mematuhi traffic line setiap hari meningkatkan keselamatan.
-
Gunakan Rem Mesin Saat Perlu: Untuk kendaraan berat atau jalan menurun agar tetap aman.
Contoh Nyata Pelanggaran Traffic Line
-
Jakarta – Persimpangan Thamrin: Mobil menyalip di jalur bus, menabrak motor yang mematuhi peraturan.
-
Bandung – Jalan Asia Afrika: Motor melanggar traffic line di jalur zebra cross, menyebabkan pejalan kaki terluka.
-
Surabaya – Dekat Sekolah: Kendaraan melintas jalur khusus anak sekolah, menimbulkan tabrakan ringan.
-
Medan – Persimpangan Ramai: Truk besar menabrak mobil karena melanggar.
-
Yogyakarta – Jalan Malioboro: Pelanggaran di jalur pedestrian menyebabkan beberapa cedera ringan.
-
Makassar – Jalan Perkotaan: Kemacetan meningkat karena pengendara tidak mematuhi peraturan di jalur busway.
Pelajari Juga 5 Blunder Fatal Saat Abaikan Urutan Traffic Light
Dampak Jangka Panjang Ketidakpatuhan Traffic Line
-
Penurunan disiplin berlalu lintas.
-
Meningkatnya kecelakaan di kota besar.
-
Kerugian ekonomi akibat kemacetan dan perbaikan kendaraan.
-
Terancamnya keselamatan pejalan kaki dan pengendara sepeda.
-
Tekanan psikologis bagi pengendara yang patuh.
Jangan Lewatkan : Kesalahan Pengendara di Lampu Merah yang Wajib Dihindari
Inovasi Traffic Line dan Teknologi Modern
-
Garis Marka Jalan Reflektif: Membantu pengendara melihat jalur malam hari atau cuaca buruk.
-
Traffic Line Pintar (Smart Line): Sensor mendeteksi kendaraan yang melanggar jalur.
-
Integrasi dengan Smart City: Traffic terhubung dengan kamera dan sistem pemantauan arus lalu lintas.
-
Garis Khusus Bus dan Sepeda: Meminimalkan konflik antar kendaraan dan mendukung mobilitas aman.
Baca Juga : Urutan Lampu Lalu Lintas: Pentingnya Mematuhi Sinyal
Memahami dan mematuhi traffic adalah kewajiban setiap pengendara. Mengabaikannya menimbulkan 5 risiko fatal: kecelakaan antar kendaraan, cedera pejalan kaki, kemacetan, kerusakan kendaraan, dan sanksi hukum.
Disiplin terhadap traffic bukan hanya aturan formal, tapi langkah penting untuk keselamatan diri sendiri, pengendara lain, dan kelancaran arus lalu lintas. Dengan mematuhi traffic, pengendara membantu menciptakan jalan raya yang aman, tertib, dan nyaman untuk semua.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di Katalog Inaproc Tamaro Nusantara