Selotip dan Lakban: 9 Perbedaan Penting yang Perlu Kamu Ketahui

Ketika membicarakan perekat, dua nama yang paling sering muncul adalah selotip dan lakban. Keduanya memang sama-sama berbentuk gulungan perekat, namun fungsi, kekuatan, hingga kegunaannya sangat berbeda. Banyak orang masih salah kaprah dalam memilih mana yang tepat untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran, maupun industri. Artikel ini akan membahas 9 perbedaan penting antara selotip dan lakban yang wajib kamu ketahui sebelum menggunakannya.


1. Bahan Dasar Selotip dan Lakban

Selotip umumnya terbuat dari plastik tipis seperti polypropylene (PP) atau cellophane yang transparan. Sedangkan lakban dibuat dari bahan vinyl atau kain yang dilapisi dengan perekat kuat berbasis karet sintetis. Inilah sebabnya lakban jauh lebih tebal dan tahan lama dibandingkan selotip.


2. Kekuatan Perekat Selotip dan Lakban

Selotip memiliki daya rekat yang cukup untuk menempelkan kertas, plastik ringan, atau bungkus hadiah. Sebaliknya, lakban memiliki perekat super kuat yang bisa menahan tekanan, bahkan digunakan dalam dunia konstruksi dan industri.


3. Ketebalan dan Ketahanan Selotip dan Lakban

Selotip sangat tipis dan mudah sobek, sehingga cocok untuk kebutuhan ringan. Lakban jauh lebih tebal, tidak mudah robek, dan mampu bertahan di berbagai kondisi, termasuk permukaan kasar.


4. Warna dan Tampilan Selotip dan Lakban

Selotip biasanya transparan atau bening sehingga tidak terlihat mencolok. Sedangkan lakban lebih sering berwarna hitam, cokelat, atau bahkan tersedia dalam berbagai warna untuk kebutuhan khusus, misalnya penandaan di industri.


5. Fungsi Utama Selotip dan Lakban

Selotip lebih banyak dipakai di kantor, sekolah, atau rumah tangga untuk merekatkan dokumen, membungkus kado, atau keperluan sederhana lainnya. Lakban digunakan untuk menutup kardus, memperbaiki pipa, hingga perbaikan darurat kendaraan karena kekuatannya.


6. Ketahanan terhadap Air pada Selotip dan Lakban

Selotip mudah kehilangan daya rekat jika terkena air. Berbeda dengan lakban, terutama jenis duct tape, yang tahan air sehingga bisa digunakan untuk menutup kebocoran sementara.


7. Kegunaan Selotip dan Lakban dalam Industri

Dalam dunia industri, selotip hanya digunakan untuk label ringan atau pelindung permukaan sementara. Lakban dipakai untuk aplikasi berat seperti pengemasan barang ekspor, konstruksi, hingga pekerjaan kelistrikan tertentu.


8. Harga Selotip dan Lakban di Pasaran

Selotip umumnya lebih murah karena bahan dan daya rekatnya sederhana. Lakban harganya lebih tinggi, tetapi sebanding dengan kualitas dan daya tahannya yang lebih kuat.


9. Kemudahan Pemakaian Selotip dan Lakban

Selotip lebih mudah digunakan karena ringan, tipis, dan bisa dipotong dengan gigi atau dispenser kecil. Lakban lebih sulit dipotong tanpa alat bantu seperti gunting atau cutter karena ketebalannya.

Pekerjaan instalasi air dan gas jadi lebih aman! Ketahui selotip pipa: jenis, fungsi, dan cara pasang yang benar untuk mencegah kebocoran pada sambungan ulir dan memastikan sistem perpipaan anda rapat sempurna.


Kesimpulan

Perbedaan antara selotip dan lakban bukan hanya sekadar tampilan, tetapi juga mencakup bahan dasar, ketebalan, daya rekat, hingga fungsi utamanya. Selotip lebih tepat digunakan untuk kebutuhan ringan seperti menempelkan kertas, membungkus hadiah, atau pekerjaan sederhana di rumah dan kantor. Sementara itu, lakban dirancang untuk kebutuhan yang jauh lebih berat, mulai dari mengemas kardus besar, memperbaiki pipa bocor, hingga membantu pekerjaan konstruksi dan industri.

Memahami 9 perbedaan penting ini akan membantu kamu memilih perekat yang sesuai sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan hasilnya tahan lama. Banyak orang masih menyamakan fungsi keduanya, padahal salah memilih bisa menyebabkan pekerjaan tidak rapi, bahkan harus diulang. Selotip memang praktis dan ekonomis, namun tidak bisa menggantikan kekuatan lakban yang lebih tebal dan tahan air. Sebaliknya, lakban yang terlalu kuat akan terasa berlebihan jika hanya digunakan untuk kebutuhan ringan.

Pada akhirnya, baik selotip dan lakban sama-sama memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui kapan harus menggunakan selotip dan kapan harus menggunakan lakban, kamu bisa bekerja lebih cerdas, hemat waktu, serta memastikan hasil yang maksimal. Jadi, jangan ragu untuk selalu menyiapkan keduanya di rumah, kantor, atau bahkan kendaraan, karena selotip dan lakban bisa menjadi solusi praktis di berbagai situasi.

Perbedaan antara selotip dan lakban bukan hanya sekadar bentuk gulungan perekat, tetapi juga mencakup bahan dasar, daya rekat, ketebalan, fungsi, hingga ketahanannya terhadap air. Selotip lebih pas untuk pekerjaan ringan seperti menempelkan kertas, membungkus hadiah, atau keperluan kantor sehari-hari. Sedangkan lakban hadir dengan kekuatan lebih besar yang mampu menunjang kebutuhan industri, konstruksi, hingga perbaikan darurat di rumah.

Memahami 9 perbedaan penting ini akan membantumu lebih cermat dalam memilih perekat yang sesuai. Salah memilih bisa membuat pekerjaan berantakan, tidak rapi, bahkan mengulang dari awal. Misalnya, menggunakan selotip untuk mengemas kardus besar tentu tidak efektif, sementara memakai lakban untuk sekadar menempel kertas terasa terlalu berlebihan.

Pada akhirnya, baik selotip dan lakban sama-sama memiliki fungsi unik yang saling melengkapi. Selotip unggul dalam kepraktisan dan kerapian, sedangkan lakban unggul dalam kekuatan dan ketahanan. Dengan mengetahui kapan harus menggunakan selotip dan kapan harus mengandalkan lakban, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, hemat biaya, dan hasilnya lebih maksimal.

Jadi, pastikan selalu menyiapkan keduanya di rumah, kantor, maupun tempat kerja. Karena dalam banyak situasi, selotip dan lakban bisa menjadi solusi perekat yang sederhana namun sangat membantu.

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Tamaro Nusantara