Dalam dunia konstruksi jalan, membuat marka jalan adalah tahap krusial yang menentukan kualitas dan keamanan sebuah proyek. Banyak yang menganggapnya sepele, padahal kesalahan dalam proses ini bisa berakibat fatal, baik dari segi biaya, keamanan, maupun reputasi. Proyek yang gagal karena masalah marka seringkali harus menanggung biaya pengerjaan ulang yang signifikan dan sanksi hukum.
Artikel ini akan mengupas 5 kesalahan fatal yang paling sering terjadi saat membuat marka jalan dan bagaimana kesalahan-kesalahan ini bisa membuat proyek gagal total.
Pelajari Selengkapnya: 8 Dampak Serius Saat Marka Jalan Diabaikan
1. Mengabaikan Persiapan Permukaan: Marka Cepat Rusak
Kesalahan paling mendasar adalah mengabaikan langkah paling penting sebelum membuat marka jalan, yaitu persiapan permukaan. Banyak pekerja yang langsung mengecat di atas aspal yang kotor, berdebu, atau lembab.
- Bahaya Fatal: Cat tidak akan melekat dengan sempurna pada permukaan yang kotor atau lembab. Akibatnya, cat akan mudah mengelupas dan marka akan cepat rusak. Proyek yang seharusnya tahan lama menjadi proyek yang harus diperbaiki dalam hitungan bulan, bahkan minggu. Ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak reputasi kontraktor.
- Solusi: Pastikan permukaan jalan benar-benar bersih dan kering. Gunakan mesin penyapu, kompresor udara, atau blower untuk menghilangkan semua debu, pasir, dan sisa material. Jika permukaan jalan baru diaspal, pastikan sudah dingin sempurna sebelum aplikasi cat.
2. Memilih Jenis Cat yang Salah: Investasi Gagal
Ada dua jenis utama cat untuk membuat marka jalan: cat berbahan dasar pelarut (solvent-based) dan cat termoplastik. Banyak yang tergoda untuk menggunakan cat konvensional karena harganya lebih murah.
- Bahaya Fatal: Menggunakan cat konvensional pada jalan raya berisiko tinggi. Cat jenis ini tidak memiliki daya tahan terhadap lalu lintas padat dan cuaca ekstrem. Marka akan cepat pudar, mengelupas, dan menjadi tidak terlihat, terutama di malam hari atau saat hujan. Ini sangat membahayakan pengguna jalan dan memicu pengerjaan ulang yang memakan biaya besar.
- Solusi: Pilihlah cat untuk marka jalan yang tahan lama, seperti cat termoplastik. Meskipun lebih mahal di awal, cat termoplastik memiliki daya rekat kuat dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Pilih cat yang memiliki sertifikasi standar nasional (seperti SNI) untuk memastikan kualitasnya.
3. Ketebalan dan Reflektivitas yang Tidak Standar: Marka Tidak Terlihat di Malam Hari
Marka jalan harus memiliki kemampuan memantulkan cahaya di malam hari. Kesalahan sering terjadi saat membuat marka jalan dengan ketebalan yang tidak tepat atau tidak menggunakan glass bead (butiran kaca) yang cukup.
- Bahaya Fatal: Marka yang terlalu tipis tidak akan memiliki daya pantul cahaya yang optimal. Di malam hari atau saat hujan, marka akan menjadi hampir tidak terlihat, membuat pengemudi kesulitan membedakan lajur dan batas jalan. Kondisi ini bisa berujung pada tabrakan, terutama di jalan tanpa penerangan memadai.
- Solusi: Ikuti standar ketebalan yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Untuk cat termoplastik, ketebalan ideal adalah antara 1,5 hingga 3 mm. Sebarkan glass bead dengan takaran yang tepat agar marka memiliki sifat reflektif yang optimal di malam hari.
Wajib Baca : Awas! Kesalahan Sepele di Alat Marka Jalan Bisa Berujung Maut
4. Pengaturan Suhu yang Salah: Cat yang Tidak Lengket
Untuk membuat marka jalan jenis termoplastik, suhu adalah faktor penentu utama. Cat harus dipanaskan hingga suhu tertentu agar meleleh sempurna dan merekat dengan baik pada aspal.
- Bahaya Fatal: Jika cat tidak dipanaskan sampai suhu yang disarankan (biasanya sekitar 180°C – 200°C), cat tidak akan merekat dengan sempurna dan akan mudah mengelupas. Sebaliknya, jika cat terlalu panas, kualitasnya bisa menurun dan warnanya bisa berubah. Kesalahan ini sering terjadi akibat kurangnya pengalaman atau penggunaan alat yang tidak memiliki pengatur suhu.
- Solusi: Gunakan alat dengan kontrol suhu yang akurat. Pastikan operator memahami panduan suhu yang direkomendasikan oleh produsen cat. Lakukan uji coba kecil sebelum memulai pengerjaan skala besar untuk memastikan suhu sudah tepat.
5. Tidak Memperhitungkan Kondisi Cuaca: Pengerjaan yang Sia-sia
Membuat marka jalan di tengah cuaca buruk, seperti hujan lebat, adalah kesalahan fatal yang sering terjadi.
- Bahaya Fatal: Cat yang diaplikasikan saat hujan tidak akan bisa merekat sempurna. Cat akan luntur dan menyebar, membuat marka tidak jelas dan berantakan. Ini tidak hanya membuang-buang material dan waktu, tetapi juga dapat membuat proyek terhambat secara signifikan.
- Solusi: Selalu perhatikan perkiraan cuaca sebelum memulai proyek. Pengerjaan marka jalan sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah dan jalan dalam kondisi kering. Jika ada hujan, tunda pengerjaan hingga jalan benar-benar kering.
Risiko Besar Saat Abaikan Marka Jalan Macam Marka Jalan yang Wajib Dipahami
Membuat marka jalan adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman mendalam. Mengabaikan kualitas, persiapan, dan cara aplikasinya bisa berujung pada kerugian finansial yang signifikan dan risiko keselamatan. Dengan menghindari 5 kesalahan fatal di atas, Anda dapat memastikan setiap proyek marka jalan berhasil, memiliki daya tahan yang optimal, dan, yang paling penting, berkontribusi pada keselamatan semua pengguna jalan.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di Katalog Inaproc Tamaro Nusantara