Cat untuk Marka Jalan: 5 Kesalahan Fatal yang Bikin Proyek Gagal Total

Dalam dunia konstruksi jalan, pemilihan cat untuk marka jalan adalah keputusan krusial yang menentukan kualitas dan keamanan jangka panjang sebuah proyek. Banyak yang menganggapnya sepele, padahal kesalahan dalam memilih dan mengaplikasikan cat untuk marka jalan dapat berakibat fatal, baik dari segi biaya, keamanan, maupun reputasi. Proyek yang gagal karena masalah marka seringkali harus menanggung biaya pengerjaan ulang yang signifikan dan sanksi hukum.

Artikel ini akan mengupas 5 kesalahan fatal yang paling sering terjadi dalam pemilihan dan penggunaan cat untuk marka jalan dan bagaimana kesalahan-kesalahan ini bisa membuat proyek gagal total.

Pelajari Selengkapnya: 8 Dampak Serius Saat Marka Jalan Diabaikan


 

1. Memilih Jenis Cat yang Salah: Investasi Gagal

 

Kesalahan paling mendasar adalah memilih cat untuk marka jalan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Ada dua jenis utama: cat berbahan dasar pelarut (solvent-based) dan cat berbahan dasar air (water-based). Namun, yang paling efektif dan banyak digunakan adalah cat termoplastik dan cat cold plastic.

  • Bahaya Fatal: Menggunakan cat konvensional yang lebih murah (misalnya, cat berbahan dasar pelarut) pada jalan raya berisiko tinggi. Cat jenis ini tidak memiliki daya tahan terhadap lalu lintas padat dan cuaca ekstrem. Marka akan cepat pudar, mengelupas, dan menjadi tidak terlihat, terutama di malam hari atau saat hujan. Ini sangat membahayakan pengguna jalan dan memicu pengerjaan ulang yang memakan biaya besar.
  • Solusi: Pilihlah cat untuk marka jalan yang tahan lama, seperti cat termoplastik atau cat cold plastic. Cat termoplastik memiliki daya rekat kuat dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun, meskipun harganya lebih mahal di awal. Pilihlah cat yang memiliki sertifikasi standar nasional (seperti SNI) untuk memastikan kualitasnya.

Bahaya Besar Akibat Langgar Peraturan Lalu Lintas


 

2. Mengabaikan Persiapan Permukaan: Marka Cepat Rusak

 

Banyak kontraktor yang mengabaikan langkah paling penting sebelum mengaplikasikan cat untuk marka jalan, yaitu persiapan permukaan. Mereka langsung mengecat di atas aspal yang kotor, berdebu, atau lembab.

  • Bahaya Fatal: Cat tidak akan melekat dengan sempurna pada permukaan yang kotor atau lembab. Akibatnya, cat akan mudah mengelupas dan marka akan cepat rusak. Proyek yang seharusnya tahan lama menjadi proyek yang harus diperbaiki dalam hitungan bulan, bahkan minggu. Ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak reputasi kontraktor.
  • Solusi: Pastikan permukaan jalan benar-benar bersih dan kering. Gunakan mesin penyapu, kompresor udara, atau blower untuk menghilangkan semua debu, pasir, dan sisa material. Jika permukaan jalan baru diaspal, pastikan sudah dingin sempurna sebelum aplikasi cat.

Simak Juga: Pentingnya Garis Marka Jalan untuk Keselamatan


 

3. Ketebalan dan Reflektivitas yang Tidak Standar: Marka Tidak Terlihat

 

Marka jalan harus memiliki kemampuan memantulkan cahaya di malam hari. Kesalahan sering terjadi saat mengaplikasikan cat untuk marka jalan dengan ketebalan yang tidak tepat atau tidak menggunakan glass bead (butiran kaca) yang cukup.

  • Bahaya Fatal: Marka yang terlalu tipis tidak akan memiliki daya pantul cahaya yang optimal. Di malam hari atau saat hujan, marka akan menjadi hampir tidak terlihat, membuat pengemudi kesulitan membedakan lajur dan batas jalan. Kondisi ini bisa berujung pada tabrakan, terutama di jalan tanpa penerangan memadai.
  • Solusi: Ikuti standar ketebalan yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Untuk cat termoplastik, ketebalan ideal adalah antara 1,5 hingga 3 mm. Gunakan dispenser glass bead yang terkalibrasi dengan baik untuk memastikan butiran kaca tersebar merata di atas cat yang masih basah. Glass bead inilah yang membuat marka jalan menyala di malam hari saat terkena sorot lampu kendaraan.

 

4. Pengaturan Suhu yang Salah: Cat yang Tidak Lengket

 

Untuk cat untuk marka jalan jenis termoplastik, suhu adalah faktor penentu utama. Cat harus dipanaskan hingga suhu tertentu agar meleleh sempurna dan merekat dengan baik pada aspal.

  • Bahaya Fatal: Jika cat tidak dipanaskan sampai suhu yang disarankan (biasanya sekitar 180°C – 200°C), cat tidak akan merekat dengan sempurna dan akan mudah mengelupas. Sebaliknya, jika cat terlalu panas, kualitasnya bisa menurun dan warnanya bisa berubah. Kesalahan ini sering terjadi akibat kurangnya pengalaman atau penggunaan alat marka jalan yang tidak memiliki pengatur suhu.
  • Solusi: Gunakan alat marka jalan dengan kontrol suhu yang akurat. Pastikan operator alat memahami panduan suhu yang direkomendasikan oleh produsen cat. Lakukan uji coba kecil sebelum memulai pengerjaan skala besar untuk memastikan suhu sudah tepat.

Panduan Wajib Tentang Marka Jalan


 

5. Tidak Memperhitungkan Kondisi Cuaca: Pengerjaan yang Sia-sia

 

Melakukan pengerjaan marka jalan di tengah cuaca buruk, seperti hujan lebat, adalah kesalahan fatal yang sering terjadi.

  • Bahaya Fatal: Cat yang diaplikasikan saat hujan tidak akan bisa merekat sempurna. Cat akan luntur dan menyebar, membuat marka tidak jelas dan berantakan. Ini tidak hanya membuang-buang material dan waktu, tetapi juga dapat membuat proyek terhambat secara signifikan.
  • Solusi: Selalu perhatikan perkiraan cuaca sebelum memulai proyek. Pengerjaan marka jalan sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah dan jalan dalam kondisi kering. Jika ada hujan, tunda pengerjaan hingga jalan benar-benar kering.

Cat untuk marka jalan adalah salah satu elemen terpenting dalam infrastruktur jalan. Mengabaikan kualitas, persiapan, dan cara aplikasinya bisa berujung pada kerugian finansial yang signifikan dan risiko keselamatan. Dengan menghindari 5 kesalahan fatal di atas, Anda dapat memastikan setiap proyek marka jalan berhasil, memiliki daya tahan yang optimal, dan yang paling penting, berkontribusi pada keselamatan semua pengguna jalan.

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di Katalog Inaproc Tamaro Nusantara